Mengapa manusia suka berpura-pura
Belakang dan depan
Konon baik seperti malaikat
Tapi jahat yang kau pahat
Mengapa manusia suka bermuka-muka
lembut lidah berkata nista
Benarlah kata pujangga
Lidah tidak bertulang
Apa yang dilafaz bukanya semuanya permata
Tapi kaca semata
Senang bersama tapi susah tiada siapa yang cakna
Bagai enau dalam belukar melepas pucuk-pucuknya
Kata ayah dunia kini sudah bertukar rupa
Hari ini kita berjanji kawan sampai bila-bila
Tapi esok ….
Musuh dalam selimut
Tikam-menikam
Mulut busuk
kita berbudi tapi dibalas tahi
ketika paha kanan dicubit
aneh paha kiri
enggan berkongsi sakit
inilah dunia nyata bagiku
aku bosan dengan ‘lakonan’ yang bergelar manusia
sampai bila harus aku bernafas
dalam lumpur yang melemaskan jiwa dan raga
aku insan biasa ingin memiliki bahagia
seperti mana mereka
yang berbunga-bunga
tapi ramai mata-mata yang suka
melihat aku terseksa
terus terseksa
keseorangan dalam dunia ….
@mir1437 , 3.20 p.m , teratak serting